Awal pengabdian dimulai

menjadi guru muda baru disekolah merupakan hal yang biasa bagiku, tapi yang bikin hal ini menjadi luar biasa bagiku saat ini adalah aku menjadi guru di sekolah yang dulunya aku juga bersekolah dan menuntut ilmu disana, MTs Nurun Najah. MTs inilah yang menjadi tempatku belajar pada saat usiaku masih sekitar 12 tahun yang telah lewat, selain itu juga ini menjadi tantangan sendiri bagiku dikarenakan memang sekolah ini bertempat tepat didaerahku, tempat dimana aku awal pertama kali mengenal dengan yang namanya dunia.
disini disekolahku yang baru dan tidak baru lagi bagiku, aku bertemu lagi dengan berbagai sosok dan wajah yang sudah tidak asing lagi buatku, karena memang wajah yang aku kenal sekitar 14 tahun lalu masih tidak ada perubahan yang bisa membuatku  lupa terhadap wajah tersebut, merekalah guru-guruku yang telah mengajarkanku banyak hal terutama dalam hal akhlaq dan tingkah laku yang islamy yang menjadi cirikhas tersendiri dari sekolahku tercinta ini.
dahulu aku menjadi siswa disekolah ini tapi kini aku menjadi guru, dahulu aku duduk dibangku siswa tapi kini aku duduk dibangku guru, dahulu aku selalu diabsen oleh setiap setiap guru yang masuk kekelasku tapi kini aku yang mengabsen setiap aku masuk kekelas, dahulu aku dinasehati oleh para guru tapi kini aku yang menasehati, dahulu aku yang dihukum ketika melakukan kesalahan disekolah tapi kini aku yang menghukum, dahulu aku selalu diawasi oleh para guru tapi kini aku yang mengawasi dan banyak hal lain yang kini aku rasakan.
awal pertama kali aku mengajar disekolah ini memang mata pelajaran yang diberikan kepadaku bukanlah bagianku dalam artian pelajaran itu bukanlah bidang pelajaran yang tidak sesuai dengan pilihan jurusan yang aku ambil pada saat aku kuliah SBK (seni budaya dan kesenian) tapi aku sangat bersyukur karena dari beberapa pembahasan yang ada pada pelajaran itu ada yang sudah pernah saya pelajari dan tekuni sehingga aku tidak terlalu kesulitan saat akan memberikan materi pelajaran kepada siswa tanpa harus mempelajarinya terlebih dahulu.
Mengajar dengan pelajaran yang bukan dibidang kita memang tidaklah mudah dan tak semudah kita memetikkan jemari kita...
BARANG PASAR DAN BARANG TOKO "Emas dan Wanita"
Tentunya setiap dari kita sudah pernah mendengar, mengenal, melihat dan membandingkan keduanya....?
pasar merupakan tempat dimana setiap orang memperjual belikan berbagai barang dagangan yang dijajakan dipasarx, hdalam hal ini tentunya yang terkait dari keduanya adalah dua profesi tetap yakni profesi penjual dan pembeli.... ini juga sama dengan yang terjadi dengan toko hanya saja ada beberapa yang membedakan dari keduanya.
jika terdengar kata pasar, maka yang terlintas dalam benak kita mungkin adalah "murah, tawar-menawar harga, becek, bau, dsb sedangkankan jika kita mendengar kata toko, maka yang terlintas dibenak kita mungkin adalah "mahal, bagus, tidak bisa ditawar sembarangan berkaitan harga, bersih, rapi dsb....
ada satu kasus.....dalam hal penjualan barang, misalnya saja kita ambil satu sempel barang yang sangat didambakan oleh  kaum hawa, yakni logam mulia yang kita kenal dengan emas. emas yang kita kenal ada berapa???
ada emas murni, ada emas putih, ada emas palsu dan terakhir adalah emas jawa....
satu sample emas saja kita ambil "emas palsu" emas palsu yang sering dijajakan dipasar akan sangat berbeda jauh dengan emas palsu yang dijajakan ditoko baik dari segi harga, perlakuan, keistimewaannya. coba kita lihat dari cara perlakuan emas palsu yang dijajakan dipasar, biasanya para pedagang menjajakannya tanpa ada pengamanan dan penjagaan yang baik emas ditarus saja diemperan tempat seliwar-seliwer setiap pengunjung pengunjung pasar tanpa dilindungin dengan lemari kaca apalagi sampai ditempatkan dalam kotak emas yang terkesan mewah.
Dan karena perlakuan yang demikianlah para pengunjung pasarpun beranggapan bahwa emas palsu itu adalah barang yang murahan sehingga para pembeli tanpa rasa sungkan menawar harga emas tersebut dengan harga yang sangat murah dan bahkan terkadang penjual emas tadipun tidak ragu untuk memohon pada pembeli untuk tidak terlalu murah menawar harga barang dagangannya akan tetapi jika sedang apes para penjual emas itupun takjarang melepas emas itu dengan harga yang murah karena sedang sepi pembeli, ini sekali lagi terjadi karena perlakuan yang diberikan pada emas tadi.
Berbeda halnya dengan palsu yang dijajakan ditoko dengan berbagai perlakuan istimewanya meski itu adalah emas palsu coba kita lihat perlakuan penjual emas terhadap emas yang dijajakan ditokonya, emas ditata rapi dan disimpan dengan lemari kaca yang tidak sembarang orang bisa memegang emas tersebut. lemari kaca yang dilengkapi dengan kunci pengaman sehingga tidak sembarang orang bisa mengambil, belum lagi jika penjual tersebut pandai yang sengaja menempatkan emas tersebut dalam wadah kecil, unik serta elegan sehingga emas palsu tersebut lebih terkesan istimewa dan mewah.
Perlakuan  yang dilakukan oleh pemilik toko tersebut akan merubah pandangan para pengunjung dan pembeli emas palsu tersebut yang tadinya adalah barang murahan berubah menjadi barang yang berharga, dan ini terlihat dari para pengunjung yang tidak akan sembarangan tawar-menawar emas tersebut apalagi sampai mengambil emas tersebut dengan cara yang tidak terhormat. sehingga orang yang membeli emas palsu tersebutpun bukan orang sembarangan. ini sekali lagi terjadi karena perlakuan yang diberikan pada emas tadi.
sekarang coba kita ibaratkan emas palsu tersubut sebagai seorang wanita.
wanita satu dengan perlakuan yang sama dengan  emas palsu yang dijajakan dipasar misalnya dengan pakaian yang cenderung serba terbuka, auratnya terbuka, betis dan pahanya diumbar diperlihatkan pada setiap mata yang memandang, berbagai belahan-belahan yang ditonjolkan (belahan belakang atas celana yang agak melorot, belahan atas depan  yang bening), serta gerak-gerik dan tingkah lakunya yang ditampakkan.
apakah tidak mungkin hal yang demikian membuat setiap orang yang melihat apalagi lelaki yang melihat akan beranggapan agak negatif terhadap wanita tersebut, akankah tidak mungkin orang akan sembarangan untuk menggodanya meski hanya sekedar main-main belaka, akankah tidak mungkin orang akan mencoba untuk menjamah bahkan mengambil apa yang sebagian ditampakkan bahkan yang tidak ditampakkan sekalipun, akankah tidak mungkin orang yang tidak berniat buruk berubah menjadi sebaliknya, tentu jawabannya bisa dipastikan IA.
Berbeda halnya dengan wanita yang diperlakukan sebagaimana emas palsu yang dijajakan ditoko, yang diperlakukan sedemikian rupa dengan pakaian yang menutup aurat, jangankan paha betisnyapun tidak diperlihatkan, jangankan belahan-belahan lekukan-lekukanpun tidak terlihat, jangankan perilaku atau gerak gerik yang tidak baik melihat cara berpakaiannya pun dia akan malu untuk berperilaku yang negatif.
Sehingga dengan perlakuan yang demikian akan membuat wanita tersebut terjaga sedikit kemungkinan  orang akan beranggapan negatif terhadapnya, sedikit kemungkinan  orang akan menggodanya apalagi yang sifatnya main-main, sedikit kemungkinan  orang akan mengganggunya secara tidak terhormat sehingga dengan perlakuan yang demikian tanpa dijagapun wanita tersebut akan terjaga dengan cara dia berpenampilan.
maka jangan salahkan pembeli maupun lelaki yang mencoba melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan jika tidak ada yang membuat mereka melakukan itu, jangan salahkan kucing yang makan ikan diatas meja tanpa disimpan dilemari, tidak mungkin ada asap jika tidak ada api.
jagalah segala hal yang dianggap berharga dalam hidup ini sebaik-baiknya jangan sampai hal tersebut hilang dan diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab. introspeksi diri.
WASPADALAH!!!
HTML,BODY{cursor: url("http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/cool1.gif"), auto;}